2018 adalah tahun yang luar biasa! Karena banyak hal-hal
luar biasa yang terjadi sehingga sedikit banyak membuat saya bertransformasi
(saya harapkan) menjadi individu yang lebih baik dari tahun 2017. Ada baiknya
saya membuat catatan singkat mengenai apa saja yang telah saya lewatkan selama
setahun ke belakang. Untuk 2018 saya memilih motto: Sederhana dalam Sikap, Kaya
dalam Karya. Berikut beberapa hal-hal yang saya syukuri telah saya capai di
tahun 2018.
Got
Married
Akhirnya setelah berulang kali maju mundur karena beberapa
faktor, bulan Juli 2018 saya dan Widia resmi menjadi sepasang suami-istri. Kami
merencakan pernikahan kami cukup lama, tapi mungkin sangat serius sejak oktober
2017 mengingat saya akan berangkat ke Swedia untuk melanjutkan Studi.
Pre-wedding kami laksanakan di bulan Oktober 2017, kemudian beberapa kali
pertemuan keluarga inti, dan keluarga besar. Prosesi meminang pada tanggal 15
Juli, menikah secara adat bali pada tanggal 18 Juli dan resepsi pada tanggal 21
Juli. Banyak hal-hal detail yang mungkin ada baiknya saya buatkan
tulisan-tulisan terpisah. Finally, I am a married-man now and I am super happy!
50 Books A Year
Walaupun resolusi ini belum tercapai, tapi setidaknya saya
melihat peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya terhadap kuantitas dan kualitas
buku yang saya baca. Sebagian besar buku-buku yang saya baca tahun ini saya
pinjam dari Stadsbiblioteket-nya Gotebörg alias perpustakaan kota Gothenburg.
Beberapa buku menarik yang saya baca antara lain:
Self-development:
Peak, String Theory, Men from Mars
Women from Venus, The Selfish Gene, Many Lives Many Master
Financial:
The Intelligent Investor
Photography:
Street Photography
Biography:
Steve Jobs, Shoe Dog, Elon Musk,
Alibaba, Einstein, Leonardo Davinci
Facts:
Cars Wars, Espresso Coffee The Science of Quality,
Cognitive Neuroscience A Very Short Introduction
Beberapa judul lainnya saya agak lupa atau mungkin baru
setengah saya baca dan kurang menarik minat saya jadi tidak saya lanjutkan. Untuk
tahun 2019 saya berkomitmen untuk membaca lebih banyak lagi dan sekaligus
membuat review singkatnya.
Dua
Negara Dua Ibu Kota
Tahun 2018 ini saya berkesempatan mengunjungi 2 Ibukota di
2 Negara yang berbeda. Yang pertama adalah Copenhagen di Denmark dan yang kedua
adalah Dublin di Irlandia. Saya berkunjung ke Copenhagen dalam rangka mengisi
liburan Paskah. Sebetulnya dari dulu ketika masih di Jerman saya sangat ingin
mengunjungi kota ini dikarenakan kota ini terkenal sebagai kota terbahagia di
dunia. Sedangkan, saya mengunjungi Dublin dalam rangka mempresentasikan paper
saya dalam salah satu konferensi internasional.
Dua
Konferensi Internasional
Secara akademis, dua paper berhasil saya presentasikan. Yang pertama adalah di
konferensi yang bernama World Congress of Biomechanics dan yang kedua di Nordic
LS-DYNA User Conference. World Congress of Biomechanics sendiri merupakan
konferens internasional yang diadakan setiap 4 tahun sekali. Konferensi ini merupakan ajang terbesar di bidang
Biomechanics yaitu sebuah disiplin ilmu yang merupakan perpaduan biologi dan
mekanika. Event ini diadakan di Dublin, Irlandia dan diikuti oleh kurang lebih
5000 peserta. Kemudian yang kedua adalah Nordic LS-DYNA User Conference yang
diadakan di kota tempat saya tinggal, Gothenburg. Saya sangat suka mengikuti
konferensi-konferensi internasional karena selain mendapat ilmu juga bisa
menambah jaringan serta tentu saja jalan-jalan.
Automotive is in My Blood
Saya mendapat kesempatan untuk mengunjungi Motorcycle
Exhibition yang diadakan di Gothenburg dan juga akhirnya saya mengunjungi Volvo
Museum, tempat dimana kita bisa menyelami penemuan safety belt yang sudah
menyelamatkan tak kurang satu juta nyawa. Saya akan buatkan tulisan terpisah
tentang hal ini.
You
Learn When You Teach
Terkait dengan
pekerjaan saya, saya mendapat kesempatan untuk membimbing dua orang mahasiswa
thesis dan menjadi asisten lab untuk 3 mata kuliah. Saya sangat terharu ketika mahasiswa bimbingan saya bisa
lulus sidang thesis dengan nilai yang memuaskan. Hal ini merupakan pengalaman
yang berharga mengingat mereka adalah mahasiswa bimbingan saya yang pertama.
I
Love Arts
Tahun ini saya berkesempatan ikut serta menjadi penari
dalam acara Indonesiska Kulturnatta 2018, alias malam kebudayaan Indonesia.
Saya dan teman-teman membawakan tari Baris Gede yang sudah kami modifikasi
mengingat keterbatasan yang ada. Selain itu juga saya berkesempatan bergabung
menjadi panitia dokumentasi di ajang tersebut. Pengalaman pertama sebagai
fotografer di sebuah event.
Banyak hal-hal lain yang saya syukuri di tahun ini seperti
bertemu teman-teman baru, mengikuti beberapa training dan courses, menjadi
Anggota Ph.D Council di Department sebagai perwakilan Divisi dan banyak hal-hal
menarik lainnya. Saya berharap tahun 2019 menjadi tahun yang lebih baik lagi
buat kita semua. Welcome 2019: Be Early,
Stay Late!
Comments
Post a Comment