Balancing Impeller with
Schenk
Prayudi Satriavi, I
Putu Alit Putra, Cahya Tri Anggara, Wilis Kurniawan, Teknik Mesin, Universitas
Indonesia
Abstrak
Salah satu kegiatan yang paling
penting yang sangat berpengaruh terhadap kelangsungan proses di kilang adalah
balancing. Balancing dilakukan dengan menggunakan mesin Schenk. Balancing
biasanya dilakukan terhadap benda-benda yang berputar. Seperti rotor, impeller,
poros, dll. Di workshop Pertamina Refinery Unit III ini kami melakukan
percobaan untuk melakukan balancing sebuah impeller pompa. Percobaan ini kami
coba jelaskan melalui jurnal ini.
I.
Introduction
Balancing memiliki pengertian menyeimbangkan.
Menyeimbangkan di sini maksudnya adalah proses penyeimbangan suatu benda yang
berputar dengan cara penambahan massa atau pengurangan massa yang posisinya
sesuai dengan yang dihitung.
Dengan balancing ini diharapkan total gaya – gaya
dan total momen yang terjadi di benda berputar sama dengan nol. Sehingga benda
yang berputar tersebut tidak mengalami getaran hebat akibat gaya sentripetal
yang diakibatkan oleh unbalance benda tersebut.
II.
Method
Metode yang kami gunakan dalam journal ini adalah mencoba
langsung balancing sebuah impeller pompa. Correction balancing bisa dilakukan
dengan cara mengurangi massa di posisi unbalance dari benda tersebut. Tetapi di
sini kami menggunakan cara penambahan massa berupa lilin atau plat besi. Dengan
bantuan perhitungan dari mesin Schenk, kami bisa menentukan massa dan posisi
yang harus ditambahkan atau dikurangi.
Berikut langkah-langkahnya :
1. Menimbang massa impeller
2. Menyiapkan mesin Schenk yang digunakan.
3.
Menempatkan
impeller pada mesin Schenk
4.
Mengukur dimensi
jarak kedua bearing ke impeller.
5. Memasukkan ukuran yang diperlukan ke dalam mesin
Schenk
6. Periksa kelengkapan data dan keakuratan posisi
impeller pada mesin Schenk.
7. Jalankan Run test pada RPM yang dikehendaki.
8.
Tambahkan
lilin pada tempat yang masih memerlukan perhatian.
9.
Lakukan
berulang ulang sampai hasil mencapai daerah dynamic tolerated of unbalanced
area yang memenuhi standard ISO 1940.
III.
Result
Menggunakan
Schenk kita dapatkan hasil sebagai berikut :
Kami
dapatkan hasil balancing yang kami lakukan adalah sebesar 25.8 g.mm pada Plane I dan 21.9
g.mm pada Plane II dengan batas Dynamic Tolerance Plane I sebesar 88.5
g.mm dan Dynamic Tolerance Plane II sebesar 78.5 g.mm.
IV.
Analysis
Beberapa hal yang menjadi perhatian kami
terhadap proses dan hasil balancing yang telah dilakukan ini. Adapun beberapa
masalah yang kami jumpai antara lain :
·
Lilin yang ditempelkan
terlepas kembali
Hal ini
disebabkan karena proses penempelan dari lilin pada pinggir sudu impeller
kurang kuat. Untuk kedepannya sebaiknya proses pemasangan lilin pemberat yang
digunakan sebagai koreksi terhadap balancing ini harus direkatkan dengan kuat
agar tidak mudah terlepas.
·
Penempatan lilin
(pemberat) tidak sesuai dengan sudut yang seharusnya.
Hal ini
disebabkan karena sebelum melakukan balancing sudut-sudut istimewa pada
impeller belum ditandakan sehingga ketika melakukan proses pemasangan masih
dilakukan dengan perkiraan saja.
·
Masa koreksi yang
ditempatkan tidak sesuai
Hal ini
menyebabkan proses koreksi memakan waktu yang lama dan berulang-ulang karena
massa yang dibutuhkan untuk melakukan koreksi tidak ditimbang sebelumnya
sehingga proses penambahan massa masih dilakukan dengan perkiraan.
V.
Discussion
/ Conclusion
Sebaiknya sebelum kita melaksanakan balancing akan
lebih mudah bila kita terlebih dahulu menandakan dimana saja terdapat
sudut-sudut istimewa seperti 0,30,45,90, dan kelipatannya. Selain itu hal yang
dapat dilakukan adalah dengan membuat suatu bentuk penanda sudut berupa
lingkaran yang terintegerasi pada alat balancing ini sehingga pengguna dapat
mengetahui sudut-sudut yang harus diberi koreksi berupa penambahan ataupun
pengurangan material dengan tepat. Selain hal tersebut, agar proses penempatan
massa koreksi tepat dan sesuai dengan massa yang dibutuhkan sebaiknya sebelum
melakukan proses koreksi dengan metode penambahan massa, massa yang akan
ditambah sebaiknya ditimbang terlebih dahulu sehingga proses penambahan
tersebut diharapkan akan lebih efektif dan akurat. Dengan improvisasi
menggunakan dua metode sederhana ini diharapkan proses balancing dapat
dilakukan dengan cepat dan lebih akurat sehingga efisiensi proses balancing
dapat ditingkatkan dan dapat berpengaruh positif terhadap peningkatan
produktifitas alat balancing tersebut.
VI.
References
Comments
Post a Comment