Pintu Pneumatik pada Bis Kuning


Analisa Proses  dan Model Perawatan (Maintenance) pada Pintu Pneumatik
Armada Bis Kuning Universitas Indonesia


1.      Pendahuluan
Bis kuning atau yang biasa disebut Bikun oleh para civitas academica Universitas Indonesia memegang peranan yang sangat penting dalam kegiatan akademik yang dilaksanakan di Universitas Indonesia. Bis kuning merupakan satu-satunya transportasi masal yang dapat digunakan secara gratis. Setiap harinya bis kuning ini beroperasi dengan dua jalur yaitu jalur merah yang melewati fakultas hukum dan jalur biru yang melewati fakultas psikologi. Bis kuning mulai beroperasi pada pukul tujuh pagi diawali dari halte asrama menuju halte-halte fakultas di kedua jalur tersebut lalu kembali lagi ke halte asrama begitu seterusnya hingga terakhir pukul sembilan malam.
http://alymerenung.files.wordpress.com/2009/10/bis-kuning-ui.jpg

Gambar 1. Bis Kuning UI
Saat ini UI memiliki sebanyak 13 buah armada bis kuning. Mengingat akan pentingnya bis kuning ini dalam mendukung pelaksanaan kegiatan akademik yang berlangsung di Universitas Indonesia maka untuk menjaga agar kondisi dari bis kuning tetap terjaga kehandalaan maka perawatan (maintenance) mutlak harus dilakukan.
 Mulai tahun 2008 bis kuning di lingkungan Universitas Indonesia telah menggunakan armada dengan sistem buka-tutup pintu semi otomatis dengan sistem pneumatic dan juga dilengkapi oleh sistem pengkondisian udara sehingga membuat bis kuning ini sangat nyaman untuk digunakan. Pada makalah singkat ini akan coba dibahas dan dianalisa secara sederhana sistem perawatan yang tepat untuk komponen pintu penumatik bis kuning yaitu pintu yang dioperasikan secara semi otomatis mengingat akan fungsi dari pintu tersebut yang sangat vital dan juga rawan kecelakaan jika terjadi kerusakan pada sistem pneumatic pintu bis kuning ini.

2.      Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dan dianalisa dalam makalah singkat ini adalah tentang proses perawatan yang tepat yang dapat diaplikasikan pada komponen-komponen sistem pintu peneumatik pada bis kuning tersebut.

3.      Tinjauan Pustaka

a.      Definisi Perawatan
Perawatan adalah kegiatan pendukung utama yang bertujuan untuk menjamin kelangsungan peranan (fungsional) suatu sistem yaitu peralatan atau mesin sehingga pada saat dibutuhkan dapat dipakai sesuai kondisi yang diharapkan. Hal ini dapat dicapai antara lain dengan melakukan perencanaan dan penjadwalan tindakan perawatan dengan tetap memperhatikan fungsi pendukungnya serta dengan memperhatikan kriteria minimasi biaya. Peranan perawatan baru akan sangat terasa apabila sistem mulai mengalami gangguan atau tidak dapat dioperasikan lagi. (M. Agus Mustofa, 1997:7)
b.      Total Productive Maintenance (TPM)
Seiichi Nakajima, Vice Chairman of The Japan Institute of Plan Maintenance mendefinisikan Total Productive Maintenance (TPM) sebagai suatu pendekatan yang inovatif dalam maintenance dengan cara mengoptimasi keefektifan peralatan, mengurangi/menghilangkan kerusakan mendadak (breakdown) dan melakukan perawatan mandiri oleh operator (Autonomous Maintenance by Operator)
c.       Preventive Maintenance (PM)
Preventive maintenance adalah suatu pengamatan secara sistematik disertai analisis teknis-ekonomis untuk menjamin berfungsinya suatu peralatan produksi dan memperpanjang peralatan yang bersangkutan. Tujuan preventive maintenance adalah untuk dapat mencapai sutua tingkat pemeliharaan terhadap semua peralatan produksi agar diperoleh suatu kualitas yang optimim.
d.      Corrective Maintenance (CM)
Corrective maintenance tidak hanya berarti memperbaiki tetapi juga mempelajari sebab-sebab terjadinya kerusakan serta cara-cara mengatasinya dengan cepat, tepat dan benar sehingga dapat mencegah terulangnya  kerusakan yang serupa.
e.       Sistem Pneumatik
Pneumatik berasal dari bahasa Yunani  yang berarti udara atau angin. Semua  sistem yang menggunakan tenaga yang disimpan dalam bentuk udara yang dimampatkan untuk menghasilkan suatu kerja disebut dengan sistem Pneumatik. Dalam penerapannya, sistem pneumatic banyak digunakan sebagai sistem automasi. Pneumatik menggunakan hukum-hukum aeromekanika, yang menentukan keadaan keseimbangan gas dan uap (khususnya udara atmosfir) dengan adanya gaya-gaya luar (aerostatika) dan teori aliran (aerodinamika). Pneumatik dalam pelaksanaan teknik udara mampat dalam industri merupakan ilmu pengetahuan dari semua proses mekanik dimana udara memindahkan suatu gaya atau gerakan. Jadi pneumatik meliputi semua komponen mesin atau peralatan, dalam mana terjadi proses-proses pneumatic.
http://gadabinausaha.files.wordpress.com/2010/06/pneumaticdiagram.jpghttp://image.made-in-china.com/2f0j00oMbTaAOJPdcZ/Pneumatic-Rotary-Bus-Door-System-MBZ-100-.jpg









4.      Metodelogi
Adapun metodelogi yang digunakan dalam menganalisa kebutuhan perawatan
(maintenance) pada komponen pintu pnuematik bus kuning tersebut adalah dengan melakukan studi literatur terhadap komponen-komponen yang akan dianalisa dan model-model perawatan yang ada menggunakan sumber-sumber berupa internet, jurnal dan buku-buku terkait setalah itu dilakukan proses analisa sederhana.

5.      Hasil dan Analisa
a.      Perawatan Pintu Pneumatik
Untuk menjaga terjaganya sistem pneumatic pada pintu bis kuning makan diperlukan beberapa perawatan yang harus dilakukan yaitu menjaga kebersihan udara yang digunakan sebagai penggerak sistem, setiap saringan didalam komponen pneumatic harus selalu dibersihkan dari partikel-partikel debu atau yang lain yang dapat mengganggu kelancaran sistem pneumatic ini. Salah satu hal yang terpenting adalah mencegah masuknya fluida cair (seperti air) kedalam sistem, karena hal tersebut dapat menyebabkan sistem tidak dapat memberikan tekanan. Operasi dalam temperatur rendah, walaupun terdapat jumlah air yang sangat kecil dapat menjadi penyebab serius tidak berfungsinya sistem. Setiap tahap perawatan harus memperhatikan masuknya air kedalam sistem. Selain itu, kebocoran bagian dalam komponen, seperti kebocoran pada O-Ring, yang diakibatkan  oleh pemasangan tidak sempurna atau tergores oleh partikel metal atau masa pemakaian yang telah habis (kadaluarsa) juga dapat menyebabkan sistem hidrolik tidak dapat berfungsi dengan baik. Pintu pneumatic pada bis kuning sangat perlu dijaga dengan baik untuk menghindari kerusakan maupun kecelakaan yang dapat terjadi akibat tidak berfungsinya dengan baik pintu tersebut.

b.      Analisa Model Perawatan
Setelah diadakan analisa terhadap  sistem penumatik dalam hal ini yang diaplikasikan pada pintu bis kuning maka dapat diketahui bahwa untuk menjaga agar sistem pneumatic tersebut dapat berfungsi dengan baik yang terpenting adalah menjaga kebersihan dari sistem penumatik tersebut jangan sampai ada partikel atau benda asing yang samuk kedalam sistemnya, selain itu menjaga sistem pnemuatik tersebut dari kebocoran dan masuknya fluida cair. Setelah melihat kondisi tersebut maka dapat diketahui model perawatan yang tepat digunakan adalah sistem perawatan preventif (preventive maintenance). Perawatan dengan sistem preventif baik dilakukan mengingat pintu pneumatic dari bis kuning ini setiap hari digunakan dari pukul tujuh pagi hingga 9 malam sehingga sebaiknya dilakukan perawatn ringan yaitu dengan mengecek komponen-komponen pneumatic terkait sebelum pintu ini digunakan. Selain itu Total Productive Maintenance (TPM) juga dapat dilakukan yaitu perawatan yang wajib dilakukan oleh operator sendiri dalam hal ini sopir bis kuning sehingga dapat meminimalisir biaya dan mencegah kecelakaan yang terjadi.

6.      Simpulan
Sistem pneumatic pada pintu bis kuning merupakan salah satu komponen vital untuk menjaga bis kuning dapat beroperasi dengan baik. Proses perawatan yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan pada sistem pneumatiknya adalah dengan cara melakukan pengecekan dan perawatan serta pembersihan sederhana secara berkala pada komponen-komponen dasar seperti O-ring  yaitu ketika pagi hari sebelum bis digunakan sehingga dengan dilakukan perawatan secara berkala dapat mencegah kerusakan yang terjadi dan juga dapat mencegah terjadinya kecelakaan akibat kerusakan pintu pneumatik pada  pengguna bis kuning.
7.      Daftar Referensi
a.       Corder, A., diterjemahkan Hadi, K., 1992, Tenik Manajemen Pemeliharaan, Erlangga, Jakarta.
b.      Ebeling, E. Charles, 1997, An Introduction to Reliablity and Maintanability Engineering, Mc Graw – Hill., Singapore.
c.       Jardine, A.K.S, 1987, Maintenance, Replacement and Reliability, Pitman Publising, New York.
d.      Lewis, EE., 1987, Introduction To Reliability Engineering, Department of Mechanical and Nuclear Engineering Northwestern University, John Willey & Sons.
e.       Krist dr. Ing thomas, 1993, dasar – dasar pneumatik, erlangga, Jakarta Niemann g ,1986,elemen mesin jilid 1, erlangga,jakarta

Comments