Penggunaan helm pertama kali dipicu oleh penelitian seorang dokter bedah syaraf (neurosurgeon) yang bernama Huge Chains yang melakukan penelitian terhadap pengendara-pengendara motor (biker) yang kehilangan nyawa karena luka kepala akibat kecelakaan motor. Saat penelitian Hugo Chains tersebut dipublikasikan, telah memicu warga sipil dan militer untuk mengenakan helm sebagai pelindung kepala yang wajib dikenakan oleh pengendara motor .
Pada saat ini perkembangan desain helm untuk pengendara
kendaraan roda dua khususnya sepeda motor telah berkembang dengan pesat sesuai
dengan kebutuhan keamanan pengendara itu sendiri. Pada dasarnya terdapat 4
jenis desain helm untuk sepeda motor yang terdapat dipasaran saat ini yaitu
jenis shorty helmet atau helm cetok, open face atau half face, jenis full face,
dan jenis modular atau flip-up.
Shorty
Helmet / Helm Cetok
a.
Kebutuhan
konsumen (customer needs) :
Diperlukannya suatu helm yang murah, praktis (mudah dibawa), tidak menutupi
penglihatan dan pendengaran pengguna motor dan juga tetap mampu menutupi kepala
b.
Desain
produk (product design): Shorty
helmet atau dipasaran lebih dikenal dengan helm cetok merupakan helm yang didesain
untuk menutupi setengah dari bagian kepala. Helm ini menyerupai bentuk topi
yang dipasang tali pada samping kanan dan kiri untuk pengikat. Material yang
digunkan menyerupai plastik yang keras dan pada bagian dalam dilapisi karet dan
busa. Kelebihan dari helm jenis ini adalah mampu melindungi bagian atas kepala
meski dengan tingkat perlindungan yang sangat minim. Helm jenis ini dirancang
untuk memudahkan penglihatan dan pendengaran penggunanya. Helm ini mudah dibawa
dan disimpan karena bentuknya yang sederhana. Harga helm jenis ini biasanya
murah. Sedangkan kekurangannya adalah pada desain helm ini tidak adanya bagian
yang menutupi telinga, sehingga helm ini bisa membahayakan pendengaran
pengunanya akibat suara noise yang
ditimbulkan ketika berkendara. Helm ini juga tidak memberikan proteksi yang baik terhadap
kepala dan mata. Fungsi helm ini tak ubahnya topi saja.
Open
Face Helmet / Half face Helmet
a.
Kebutuhan
konsumen (customer needs) : Karena
dianggap shorty helmet sangat membahayakan pengguna motor (konsumen),
maka diperlukan suatu helm yang mampu melindungi bagian atas, samping dan
bagian belakang kepala selain itu dibutuhkan suatu desain helm yang mampu
mengurangi suara noise yang masuk ke
telinga pengendara namun tetap mudah dipakai dan dilepas.
b. Desain produk (product
design): Helm ini dirancang berbentuk ¾ bola dengan dilapisi bantalan dari
karet busa pada bagian dalam. Bentuk ¾ bola ini menjawab kebutuhan konsumen
akan helm yang mampu melindungi bagian atas, samping dan bagain belakang
kepala.Helm ini juga dilapisi karet busa yang lebih tebal pada bagian penutup
telinga yang difungsikan untuk mengurangi suara noise yang masuk ke telinga pengendara. Kekurangan dari helm ini
adalah tidak
mampu memberikan perlindungan yang memadai pada bagian muka, dagu,
gigi, hidung, leher dan mata karena helm tidak dilengkapi dengan kaca
pelindung pada bagian depannya, maka helm ini tidak bisa melindungi pemakainya
dari hujan, debu, angin, serangga bahkan kerikil kecil yang beterbangan di
jalan.
Full
Face Helmet
a.
Kebutuhan
konsumen (customer needs) : Akibat
dari tidak adanya penutup depan pada jenis helm open face / half face yang sering membahayakan konsumen, selain itu
suara noise yang tetap bisa masuk ke
telinga pengendara maka dibutuhkan suatu desain helm yang mampu memperbaiki semua kelemahan dari helm
model open face / half face tersebut.
Helm yang dirancang haruslah dapat melindungi bagian muka, bagian kepala atas,
kepala samping (telinga) dan kepala belakang dari konsumen (pengendara).
b.
Desain
produk (product design): Untuk
menjawab berbagai macam kebutuhan konsumen yang belum bisa terpenuhi oleh jenis
helm open face / half face maka
dibuatlah jenis helm full face.
Desain dari helm ini menutupi seluruh bagian kepala hingga bagian dagu sehingga
mampu memberikan perlindungan maksimal bagi pengendara. Selain itu helm ini
juga dilengkapai dengan kaca yang dapat melindungi mata pengendara dari debu maupan
hujan. Pada bagian dalam helm ini juga dilapisi oleh bantalan karet busa yang
lumayan tebal sehingga mampu memberikan kesan nyaman bagai penggunanya. Untuk
mencegah pengguna helm ini kepanasan maka helm ini juga dilengkapi dengan
ventilasi udara yang berfungsi mengatur sirkulasi udara pada bagian dalam helm
ini. Adapun kekurangan dari helm jenis ini adalah pendengaran
si pengguna agak terganggu karena jenis helm ini tertutup rapat. Helm ini juga
tidak terlalu praktis dalam penggunaannya. Bagi pengguna kacamata helm jenis
full face ini sangat tidak nyaman digunakan.
Helm Modular /
Flip-Up Helmet
a.
Kebutuhan
konsumen (customer needs) : Meskipun
berbagai macam hal yang menjadi pertimbangan keamanan telah dipenuhi oleh jenis
helm full face namun konsumen tetap
membutuhkan suatu helm yang sangat
nyaman digunakan tanpa mengganggu pendengaran pengguna helm tersebut. Selain
itu konsumen menginginkan suatu helm yang praktis dalam artian bisa disesuaikan
dengan kondisi jalan maupun cuaca dan nyaman dipakai oleh pengendara yang
menggunakan kacamata. Konsumen juga menginginkan suatu desain helm yang
fleksibel tanpa mengesampingkan faktor keamanan dan keselamatan dari pengguna.
b.
Desain
(product design): Untuk memuaskan
kebutuhan konsumen akan helm yang aman, fleksibel, nyaman digunakan tanpa
mengganggu pendengaran pemakai dan juga praktis yaitu bisa disesuaikan dengan
kondisi jalan dan cuaca dibuatlah helm
model Modular atau flip-up. Helm model Modular atau flip-up ini merupakan penggabungan bentuk antara helm jenis full face dengan helm jenis open face. Pada dasarnya helm ini
berbentuk sama layaknya helm full face
hanya bedanya “ rahang” helm bisa
diangkat layaknya helm open face.
Desain yang fleksibel tersebut memudahkan pengguna helm untuk menyesuaikan
lingkungan jalan maupun cuaca. Jika cuaca buruk ataupun jalanan berbatu
pengguna helm ini bisa menutup seluruh bagian kepala layaknya helm full face.
Namun jika ingin bersantai pengguna tinggal mengangkat “rahang” helm sehingga
pengguna dapat digunakan layaknya helm open face. Untuk para pengendara sepeda
motor yang berkacamata helm jenis ini sangat cocok digunakan karena tidak
mengganggu posisi kacamata.
www.google.com
- www.google.com/addurl/ - www.google.com/webmasters/tools/ (khusus yang ahli saja / expert) - www.submitexpress.com/submit.html (pihak ketiga) - www.altavista.com/addurl/default - search.yahoo.com/info/submit.html
www.google.com
- www.google.com/addurl/ - www.google.com/webmasters/tools/ (khusus yang ahli saja / expert) - www.submitexpress.com/submit.html (pihak ketiga) - www.altavista.com/addurl/default - search.yahoo.com/info/submit.html
Comments
Post a Comment