Bagi semua orang yang berkendara, pasti
tidak asing dengan istilah bundaran. Bundaran atau dalam bahasa inggris disebut
dengan istilah roundabouts cukup biasa dijumpai pada titik pertemuan 3
arus lalu lintas (pertigaan) atau 4 arus lalu lintas (perempatan) Namun,
ternyata dibandingkan dengan menggunakan lampu lalu lintas sebagai pengatur
arus kendaraan pada titik-titik tersebut, menggunakan bundaran memberikan
banyak keuntungan terutama dari segi keselamatan pengendara. Lho bagaimana
bisa? Bukankah justru dengan tidak adanya lampu lalu lintas, membuat lalu lintas tersebut menjadi
berbahaya? Berikut penjelasannya.
Berdasarkan beberapa penelitian tentang
bundaran, bundaran lebih aman daripada sistem pengatur lalu lintas lainnya
seperti penggunaan lampu lalu lintas atau tanda tradisional stop. Salah
satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh Insurance Institute for Highway
Safety (IIHS) di Amerika Serikat. IIHS
dalam studinya menemukan bahwa bundaran dapat mengurangi angka kecelakaan dan
luka-luka sebanyak 75 persen pada persimpangan jalan yang sebelumnya
menggunakan lampu lalu lintas. Selain itu dalam riset yang dilakukan oleh
lembaga yang sama dijumpai bahwa setelah digantinya penggunaan lampu lalu
lintas pada persimpangan menjadi bundaran, terjadi pengurangan total jumlah
kecelakaan sebesar 37 persen, sebanyak 75 persen pengurangan pada kecelakaan
yang menimbulkan luka-luka, 90 persen pengurangan pada kecelakaan fatal dan 40
persen pengurangan pada kecelakaan pejalan kaki.
Wah bagaimana hal ini bisa terjadi? Bukankah
justru bundaran merupakan tempat biasa terjadinya kecelakaan? Pada dasarnya terdapat beberapa alasan
mengapa bundaran dapat mencegah terjadinya kecelakaan dan mengurangi keparahan
kecelakaan tersebut.
·
Mengurangi kecepatan kendaraan
Bundaran ternyata sangat efektif untuk
memaksa pengendara mengurangi kecepatan kendaraanya. Secara naluriah,
pengendara akan mengurangi kecepatannya ketika mendekati bundaran dan biasanya
kecepatan tersebut berkisar antara 25-50 km/ jam saja.
·
Tidak ada lampu lintas yang ”dikejar”
Sudah menjadi kebiasaan apabila lampu
lalu lintas menunjukan warna kuning para pengendara bukannya memperlambat laju
kendaraannya tapi malah mempercepat agar tidak terkena lampu merah. Hal ini
sangat sering menimbulkan kecelakaan lalu lintas. Berbanding terbalik dengan
lampu lalu lintas, bundaran di desain untuk membuat lalu lintas mengalir secara
lancar walaupun dengan kecepatan rendah. Jadi tidak ada lagi ajang untuk racing ketika lampu lalu lintas berwarna
kuning atau ajang gegayaan start
motor ala Moto GP ketika lampu lalu lintas berubah dari merah menjadi hijau.
·
Membuat lalu lintas menjadi ”satu arah”
Jalan yang akan melewati bundaran akan
didesain dibuat melengkung sedikit demi sedikit untuk mengarahkan pengendara
melewati persimpangan. Hal ini mencegah terjadinya kecelakaan ”adu jangkrik”.
Seaindainya pun terjadi kecelakaan, tidak akan mengakibatkan luka yang parah
karena kecepatan kendaraan yang terlibat akan cukup rendah.
Selain dari segi aspek keselamatan,
ternyata ada keuntungan-keuntungan lain bilamana lampu lalu lintas diganti
dengan bundaran seperti biaya perawatan yang lebih murah, area yang dibutuhkan
lebih kecil dibandingkan dibuat sebagai perempatan dan ternyata yang sangat
bertentangan dengan pandangan banyak orang adalah bundaran mengurangi terjadinya
delay pada lalu lintas. Studi dari Kansas State University menunjukan bundaran
lebih efisien sekitar 20 persen dari segi waktu tempuh dibanding dengan lampu
lalu lintas.
Mungkinkah sebaiknya kita mulai
mengganti lampu lalu lintas dengan bundaran? Hati-hati dijalan ya!
Comments
Post a Comment