Pagi
ini seperti biasa saya berjalan kaki menuju halte bus terdekat untuk berangkat
ke kantor. Sampai di halte bus sudah banyak sekali orang menunggu. Saya cek di
aplikasi, agaknya busnya sedikit terlambat dari biasanya. Dapat di maklumi
mengingat semalam turun salju disertai angin kencang dan hujan es yg cukup
deras di wilayah Gothenburg. Saya cek layar monitor yg terdapat di halte, di
layarnya pun tidak ada update kapan bus-bus ini akan datang. Setelah menunggu
kurang lebih 10 menit, beriringan datang bus yang saya tunggu. 3 Bus datang
secara bebarengan dimana 1 bus terdiri dari 3 rangkaian. Bayangkan betapa
panjangnya bus bus tersebut. Bus pertama langsung menuju halte tempat saya
menunggu. Sopir bus memarkirkan busnya tepat di depan halte, kemudian dia turun
berpapasan dengan saya yang akan masuk kedalam busnya. Sopir bus ini mirip
sekali dengan Antonio Banderas ditambah kumis tebal. Gagah dan seram.
(selanjutnya saya sebut sopir ini si Antonio Banderas). Setelah si Antonio
turun, masuklah puluhan orang ke bus tersebut. Karena sudah tidak ada penumpang
lagi yang menunggu, bus kedua dan ketiga mendahului busnya si Antonio Banderas
ini yang tengah parkir di depan Halte. Bus kedua berhasil mendahului dengan
mulus, tapi bus ketiga, tidak. Berhubung halte ini sangat dekat sekali dengan
tikungan, bus ketiga tidak berhasil menikung dengan mulus dan Prakkkkkkkkk !
Ekor bus kedua menabrak kepala busnya si Antonio yang lagi parkir. Kencang
sekali, sontak saya dan orang yg di dalam busnya si Antonio panik.
Takut busnya
terguling. Namun, ternyata bus ini hanya mengalam goyang-goyang sedikit saja
(maklum busnya merek Volvo bukan merek Zhong Thong :D) namun kaca spion sebelah
kirinya retak dan terlepas. Bus ketiga ini setelah ekornya menabrak tetap
lempeng jalan tanpa menghiraukan yg sudah terjadi. Dua orang petugas halte
dateng menghampiri busnya si Antonio Banderas. Mereka terlihat panik. Ketika
mereka sedang mengecek kerusakan yang terjadi, datanglah si Antonio Banderas
membawa kopi di dalam tumbler putih. Dengan muka santai dia mengecek spion
busnya, dengan sekali pukulan, kaca spion kembali seperti biasa. Kemudian
dengan santai dia kembali ke kursi sopir dan melanjutkan perjalanan. Dalam
perjalanan melalui HT dia berkomunikasi dengan bus di depannya dia. Kurang
jelas yg mereka sampaikan. Setelah melewati beberapa halte, bus nomer 3 yang
tadi menabrak dapat dikejar oleh busnya si Antonio Banderas. Lekas buru buru si
Antonio ini turun. Nah, karena saya duduk di depan saya dapat menyaksikan semua
yang terjadi. Si Antonio turun dengan cepat dan sigap, menghampiri bus 3 yang
menabrak busnya, sopir bus yang ketiga juga turun. Dalam hati saya sudah
degdegan menunggu adegan yang akan terjadi. DAN!!!!! MEREKA SALAMAN !!! lalu
bersama mengecek ekor bus nomer 3 yang nabrak tadi!!! Saya sudah harap harap
cemas, saya kira akan terjadi pertarungan jalanan. Mengingat sopir bus nomer 3
tadi juga cukup gagah, brewokan dan seram. Eh tahunya mereka salaman, kemudian
berbarengan kurang lebih 3 menit mengecek keadaan kedua bus yang tabrakan tersebut.
Lalu melanjutkan perjalanan seperti biasa. Dalam bus saya senyum senyum
sendiri. Ini Gothenburg bukan Jakarta, Ini Sopir Bus Vastraffik bukan sopir bus
Kopaja. Wakakaka
Comments
Post a Comment