Mengenal Sistem Keselamatan pada Mobil

Mengenal  Sistem Keselamatan pada Mobil

           
Aktivitas mudik setiap tahunnya menelan banyak korban, baik korban yang luka-luka maupun korban yang meninggal dunia. Hal ini terjadi mayoritas diakibatkan oleh kecelakaan lalu lintas. Tahun 2014 ini saja, seperti yang dilansir oleh Gatra [1] kecelakaan lalu lintas yang terjadi sebanyak 3.057 kasus kecelakaan. Korban meninggal diperkirakan sebanyak 515 orang [2]. Jika ditotal kerugian materiil maupun imateriil bisa mencapai milyaran rupiah.
Aktivitas mudik menjadi suatu gambaran betapa pentingnya tranportasi bagi penduduk dewasa ini, dengan tanpa mengesampingkan aspek keamanan dan keselamatannya, sistem transportasi haruslah dapat menopang mobilitas penduduk yang kian meningkat.
Peningkatan aktivitas penduduk dewasa ini seperti Mudik tentunya harus diimbangi oleh mobilitas yang tinggi. Transportasi menjadi jantung pendukungnya. Salah satunya Mobil. Di kota-kota besar mobil salah satu moda transportasi yang banyak digunakan. Tapi tahukah anda dalam memilih suatu mobil, terlepas dari merek, model ataupun selera pribadi seseorang, terdapat satu aspek yang harus anda kedepankan ? . Aspek tersebut adalah  teknologi sistem keselamatan (Safety Technology) yang terdapat pada mobil tersebut.
            Mari kita tinjau satu persatu teknologi keselamatan yang dewasa ini terdapat pada mobil yang harusnya menjadi salah satu pertimbangan anda dalam memilih Mobil.
            Pada dasarnya sistem keselamatan pada mobil dapat kita bagi menjadi dua yaitu Sistem Keselamatan Aktif (Active Safety) dan Sistem Keselamatan Pasif (Passive Safety).
Nah, apakah yang dimaksud dengan sistem keselamatan Aktif (Active Safety) ? Sistem keselamatan aktif adalah suatu sistem atau teknologi yang terdapat pada mobil yang berfungsi mencegah terjadinya kecelakaan. Terus bagaimanakah cara mobil mencegah terjadinya kecelakaan ? pencegahan dilakukan dengan mengaktifkan suatu sistem komputer yang terdapat di dalam mobil sehingga secara otomatis (tanpa campur tangan si pengemudi) mobil dapat bergerak perlahan, ataupun mengerem secara mendadak. Teknologi keselamatan aktif ini bisa mengetahui apakah mobil bergerak dengan kondisi yang aman atau berpotensi terjadi kecelakaan dengan menggunakan sensor-sensor yang terdapat pada mobil itu seperti sensor kamera, sensor kecepatan maupun sensor sudut dari kemudi stir anda. Berikut beberapa contoh sistem keselamatan aktif yang terdapat dalam mobil dewasa ini .

Radar Cruise Control
            Sistem keamanan aktif ini bekerja dengan menggunakan radar, dengan sistem ini, mobil kita dapat terjaga jaraknya dengan mobil yang berada di depan kendaraan kita. Misal jarak mobil kita dengan mobil di depan kita adalah 10 meter , maka dengan sistem ini, jarak tersebut akan terus dijaga walo misalnya kondisi jalan dalam keadaan hujan atau berkabut. Jadi bila mobil di depan kita melambatkan lajunya, maka mobil kita akan juga melambat secara otomatis. Dengan demikian kecelakaan dapat dihindarkan.
Lane Keeping Assist
            Dengan teknologi ini anda tidak perlu takut kendaraan mennyimpang atau oleng ke kanan atau ke kiri karena teknologi ini secara otomatis dapat membuat perubahan pada kemudi stir anda.
Lane Departure Warning
            Teknologi keselamatan aktif ini memperingatkan pengemudi dengan menggunakan lampu peringatan ataupun dengan audio bahwa terjadi penyimpangan pada arah mobil. terlebih lagi sistem ini bisa mengaplikasikan gerakan kecil pada kemudi anda sehingga anda dapat terhindar dari kecelakaan.
 Blind Corner Monitor
            Dengan sistem ini, sudut sudut yang tak dapat dilihat oleh si pengemudi dapat diketahui dengan menggunakan Radar atau Lidar. Diharapkan tidak terjadi lagi tabrakan yang diakibatkan oleh si pengemudi tidak dapat melihat kendaraan lain yang melintas.
           
            Nah sudah disebutkan beberapa sistem keselamatan yang digolongkan kedalam Active Safety yang terdapat pada mobil dewasa ini.
Kita beranjak ke sistem keselamatan lainnya yang juga tedapat di Mobil, yaitu sistem keselamatan pasif atau Passive Safety. Sistem keselamatan pasif pada mobil akan bekerja ketika kecelakaan sudah tidak bisa lagi dihindarkan. Ketika sistem keselamatan aktif sudah tidak mampu mencegah terjadinya kecelakaan maka sistem ini akan mulai diaktifkan. Fungsi sistem keselamatan pasif ini adalah untuk mengurangi atau meminimalisir cedera  maupun luka-luka yang mungkin dialami oleh pengemudi maupun penumpang mobil tersebut. Berikut adalah contoh sistem keselamatan pasif yang terdapat pada mobil dewasa ini :

Airbag (Kantong Udara)
            Sistem Keselamatan Pasif ini sudah cukup dikenal dikalangan pengguna mobil. Sistem ini berupa sebuah kantong udara yang umumnya terdapat pada tempat tempat yang strategis seperti stir kemudi mobil ataupun dashboard mobil. Kantung udara ini akan mengembang secara cepat, tepat sesaat setelah terjadinya kecelakaan. Pada dasarnya kantung ini berupa sebuah kantong yang terlipat dengan cara tertentu, yang akan diaktifkan dengan reaksi kimia atau ledakan oleh zat-zat tertentu. Hal tersebut mengapa kantung udara ini dapat mengembang dengan sangat cepat yaitu hanya dalam beberapa mili sekon saja.

Seat Belt (Sabuk Pengaman)
            Seat Belt atau sabuk pengaman dapat digolongkan menjadi sistem keselamatan pasif yang terdapat pada mobil. Umumnya saat ini, untuk mobil penumpang, sabuk pengaman yang digunakan merupakan sabuk pengaman tiga titik (3 points seatbelt). Pada beberapa mobil, sabuk pengaman kini telah dilengkapi dengan pretension mode yaitu sebuah modus pengencangan otomatis ketika sensor mendeteksi bahwa kecelakaan tidak dapat lagi dicegah atau dihindarkan. Dengan sistem ini, dapat diminimalisir cedera yang dialami oleh  pengemudi dan penumpang.
Sudah lebih kenal dengan sistem keselamatan yang terdapat pada mobil Anda ? sebaiknya sebelum membeli mobil, periksalah terlebih dahulu sistem keselamatan yang terdapat pada mobil tersebut. Hati-hati di Jalan




Comments