Test IELTS

Sejak awal bulan Januari ini saya memfokuskan diri saya untuk mempersiapkan diri untuk Test IELTS. Pada awalnya saya berkeinginan mengambil kursus terlebih dahulu, ya hitung-hitung kursus persiapan di British Council karena saya sama sekali tidak pernah menyentuh Test IELTS sebelumnya. 

Di Indonesia Toefl lebih ngetren dibanding IELTS. Namun karena pengalaman saya yang telah berulang kali mengikuti les dan kursus serta tes Toefl akan tetapi peningkatan nilainya sangat tidak signifikan, saya banting stir ke IELTS. 

Sesuai dengan rencana pada bulan oktober tahun lalu saya pergi ke British Council di daerah Ladprao, Bangkok. Kebetulan ini cabang British Council terdekat dari daerah saya tinggal di Satrinontaburi. 

Bertanya segala macam hal, saya kemudian memutuskan ikut placement test untuk mendaftar kursus IELTS. Akan tetapi, pada akhirnya saya mengurungkan niat saya mengikuti kursus persiapan tersebut, karena selain harganya mahal, menurut teman teman yang sudah mengambil test IELTS sebelumnya dan mendapat hasil nilai minimum 6, mereka meyakinkan saya untuk belajar sendiri.

Saya kemudian memantapkan diri untuk belajar sendiri. Pada bulan desember saya kembali lagi kesana, untuk meberanikan diri langsung mendaftar. Saya memilih test pertama pada bulan Januari 2014 yaitu pada tanggal 11 Januari 2014. Hitung-hitung saya mempunyai waktu libur 2 minggu untuk mempersiapkan test ini  pikir saya dalam hati.

Setelah beres hiruk pikuk perkuliahan semester 1, Final Exam terakhir saya tanggal 23 desember, namun ada kegiatan hingga tanggal 25 Desember , alhasil saya baru mulai menyentuh hal hal yang berbau IELTS ini ada tanggal 26 Desember dan itupun tidak kontinyu setiap hari. Ya, wajar saja, saya baru slese Final Exam dan Persentasi Proyek yang menyita tenaga dan pikiran, saya ingin berlibur sebentar.

Rencana berubah Wacana namun kembali Berubah Rencana dan menjadi tindakan nyata pada tanggal 2 Januari. Mulai tanggal itu saya berlatih soal soal IELTS setiap hari. Namun saya hanya memfokuskan pada reading dan listening, speaking dan writing tidak saya persiapkan. Setiap hari hampir sekitar 3 jam saya berlatih soal soal IELTS. hingga akhirnya tanggal 10 Januari, saya mempersiapkan untuk Speaking dan Writting, sebenernya sangat tidak bijak. hahahaha tapi ya memang saya agak malas skill tersebut. Target saya adalah 6.0 (setara dengan 550 Toefl Paper based)

Yap, singkat cerita kemaren hasilnya keluar online.... Saya bersyukur saya mendapat Overall Score 6.5 (setara Toefl PBT 575) diatas target saya ( dan juga standard beasiswa DAAD yaitu 6.0). Benar saja, nilai yang agak kurang pada skill speaking dan writting karena memang saya tidak berlatih pada skill itu.

Berikut Screenshotnya :



Saya sangat bersyukur, hanya dengan persiapan kurang dari 2 minggu mendapat hasil diatas target saya. Terimakasih Tuhan and welcome to Germany !


Comments