Artikel ini merupakan artikel yang menjadi JUARA III dalam lomba Blog tentang Energi yang di selenggarakan oleh Pertamina bersama Kompasiana. Berikut snapshotnya :)
MEMANEN LISTRIK DARI GERBANG JALAN TOL
I Putu Alit Putra, S.T
Arti
Penting Konservasi Energi
Krisis
energi global tengah melanda dunia belakangan ini. Menipisnya cadangan energi
yang berasal dari bahan bakar fosil mengharuskan masyarakat dunia mencari
alternatif lain sebagai sumber energi baru. Berbagai pemanfaatan sumber energi
baru dan terbarukan diusahakan agar dapat bermanfaat menjadi energi yang
berguna. Sebut saja energi angin, energi matahari, energi gelombang laut dan
gas yang berasal dari kotoran hewan. Walaupun telah terus menerus di
kampanyekan hingga saat ini, terutama di Indonesia, pemanfaatan energi baru
terbarukan tersebut belum dirasa maksimal. Ada beberapa faktor yang menyebabkan
terhambatnya perkembangan energi baru terbarukan tersebut diantaranya adalah
mahalnya investasi awal yang harus dikeluarkan dan kurang praktisnya pemanfaatan
energi baru terbarukan tersebut sehingga masyarakat masih merasa enggan untuk
berpaling dan tetap bergantung pada bahan bakar fosil.
Disamping
mencari sumber alternatif energi baru, terdapat solusi yang dapat dilakukan
untuk menghasilkan energi yaitu dengan melakukan konservasi energi. Konservasi
energi sendiri berarti memanfaatkan energi yang terbuang percuma menjadi energi
yang lebih bermanfaat. Menurut ilmu fisika dasar diketahui bahwa energi tidak
dapat diciptakan dan dimusnahkan akan tetapi dapat berubah bentuk dari energi
satu ke energi lainnya, namun seiring perubahan energi satu dengan yang lain
tersebut terdapat energi yang terbuang baik berupa panas maupun gesekan yang
tidak termanfaatkan. Konservasi berarti memanfaatkan energi yang terbuang tersebut
agar lebih berguna.
Energi yang Terbuang dari Mobil
ketika Mengerem
Salah
satu konservasi energi yang dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan energi
yang terbuang oleh kendaraan ketika melakukan pengereman untuk memasuki gerbang
jalan tol. Kendaraan yang melewati gerbang jalan tol diharuskan untuk
melambatkan laju kendaraannya untuk mengambil tiket atau membayar biaya jalan
tol. Secara umum pada mobil, perubahan energi yang terjadi adalah bahan bakar
yang dibakar oleh mesin menghasilkan gerakan memutar yang kemudian dirubah
menjadi gerak lurus pada mobil. Karena terjadi berbagai macam perubahan bentuk
gerak, energi yang termanfaatkan hanya sekitar 30% saja dari 100% energi yang terdapat pada bahan bakar minyak
tersebut [1]. Dengan kata lain efisiensi dari rata-rata mobl yang ada hanya
sekitar 30%. Efisiensi energi ini akan kembali diperkecil ketika mobil
melakukan pengereman untuk memasuki gerbang jalan tol. Bahan bakar yang
seharusnya dirubah menjadi gerak lurus mobil harus dihambat oleh kampas rem
untuk memperlambat laju mobil tersebut. Hasilnya energi panas yang tidak
terpakai.
Gambar
1. Mobil mengerem ketika memasukin gerbang jalan Tol [a]
Pemanfaatan Energi yang Terbuang
dari Mobil ketika Mengerem dengan Generator Magnet Permanen Linear
Salah
satu solusi yang dapat dilakukan untuk memanfaatkan energi yang terbuang
percuma ketika mobil melakukan pengereman di gerbang jalan tol adalah dengan
membuat dan memanfaatkan generator pembangkit listrik yang dapat menghasilkan
energi listrik. Generator listrik ini akan merubah gerak lurus mobil menjadi
energi listrik dengan memanfaatkan sistem yang disebut dengan generator
permanen magnet linear.
Generator
magnet permanen linear merupakan generator listrik yang menggunakan permanen
magnet sebagai rotornya, berbeda dengan generator pada umumnya yang menggunakan koil
sebagai rotornya. Kelebihan dari generator magnet permanen linear adalah tidak
diperlukannya energi listrik awal untuk menggerakan koil agar mampu
menghasilkan medan magnet karena medan magnet telah terbentuk dengan sendirinya
dari magnet permanen tersebut [2].
Untuk
dapat menghasilkan listrik dari proses pengereman mobil pada gerbang jalan tol
tersebut dilakukan dengan mengganti alat pembatas kecepatan (traffic bump) atau yang biasa disebut
dengan polisi tidur yang biasanya
terdapat beberapa meter sebelum gerbang jalan tol dengan menggunakan alat
pembatas kecepatan (traffic bump / polisi
tidur) yang telah di desain khusus dengan membuat konfigurasi secara
melintang generator magnet permanen linear tersebut.
Gambar 2. Alat pembatas kecepatan (polisi tidur) [b]
Bagaimana
bisa dihasilkan energi listrik dari alat pembatas kecepatan yang terpasang
beberapa meter sebelum gerbang jalan tol tersebut ? Kuncinya adalah dengan
membuat suatu mekanisme dan konfigurasi generator magnet permanen linear
dibawah alat pembatas kecepatan seperti ditunjukan pada gambar berikut.
Gambar
3. Generator magnet permanen linear [c]
Pada
gambar diatas ditunjukan susunan dari permanen magnet linear yang terdiri dari
stator (bagian magnet yang tidak bergerak), slider atau rotor (bagian magnet
yang bergerak) dan winding (gulungan untuk memperkuat medan magnet). Untuk
menghasilkan energi listrik bagian rotor dari alat diatas harus bergerak atau
berputar sehingga dapat terjadi perubahan medan magnet yang menyebabkan energi
listrik induksi terbentuk. Lantas, bagaimanakah caranya membuatnya bergerak ?
tidak lain dan tidak bukan adalah dengan memanfaatkan putaran roda mobil yang
bergerak lurus melewati susunan generator magnet permanen linear tersebut.
Gambar berikut menunjukan konfigurasi dan susunan dari generator magnet
permanen linear pada alat pembatas kecepatan.
Gambar 4. Susunan generator magnet
permanen linear pada alat pembatas kecepatan [c]
Adapun
secara lebih terperinci mekanismenya adalah sebagai berikut :
1.
Mobil bergerak menuju gerbang jalan tol, melewati susunan alat pembatas
kecepatan yang sudah tersusun dengan konfigurasi generator magnet permanen
linear dibawahnya.
2.
Ketika melewati susunan tersebut, gerak dari mobil yang melaju kedepan menekan
bagian atas dari alat pembatas kecepatan yang menyebabkan terjadinya gerakan
naik turun dari generator magnet permanen linear tersebut.
3.
Dengan menggunakan suatu sistem sederhana dengan memanfaatkan pegas, dapat
dikonversi gerakan naik turun tersebut menjadi gerakan memutar pada rotor
generator magnet permanen linear.
4.
Akibat berputarnya rotor yang merupakan sebuah magnet terhadap stator yang juga
berbahan magnet maka terjadi perubahan medan magnet yang menyebabkan
terbentuknya energi listrik.
5.
Energi listrik yang terbentuk kemudian di simpan dan dialirkan untuk berbagai
macam keperluan seperti lampu penerangan jalan di jalan tol dan lain
sebagainya.
Gambar
5. Mobil yang melewati susunan generator magnet permanen linear pada alat
pembatas kecepatan [c]
Jumlah Energi Listrik yang Mampu
Dihasilkan
Setelah
diketahui mengenai mekanisme, konfigurasi dan cara pengaplikasian generator
magnet permanen linear ini, mungkin akan timbul pertanyaan, Berapa besar energi
listrik yang mampu dihasilkan dari alat ini ? menurut penelitian yang dilakukan
oleh beberapa sumber [3,4,5] , 300 buah truk yang melaju dengan kecepatan 24
Km/ jam hingga berhenti dapat menghasilkan energi listrik sekitar 6.168 KWh
atau mampu menerangi sekitar 2 – 3 rumah. Selanjutnya, berapa besarkah energi
listrik yang dihasilkan apabila alat ini diaplikasikan pada gerbang jalan tol
di Indonesia ? misalkan diambil contoh Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Menurut
informasi yang di dapat dari jasa marga [6] Jalan Tol Jakarta Cikampek
mempunyai 18 gerbang tol dengan volume kendaraan yang melewati jalan tol ini
mencpai 532.445 buah kendaraan perharinya.
Gambar
6. Volume Lalu Lintas Harian Jalan Tol Jakarta-Cikampek 2008-2012 [d]
Dengan
melakukan perhitungan secara kasar yaitu dengan mengalikan jumlah kendaraan
yang lewat dikalikan dengan jumlah gerbang tol dengan listrik yang mampu
dihasilkan satu buah kendaraan ketika melintas didapat hasil sekitar 9852 kWh. Jadi listrik yang mampu
dihasilkan dengan memasang alat ini ada gerbang tol Jalan Tol Jakarta-Cikampek
sekitar 9852 kWh perharinya atau
dapat menerangi sekitar 3833 rumah
dalam satu hari (dengan asumsi (1 rumah perhari menghabiskan energi listrik
2.57 kWh ) [3,4,5]. Dapat dibayangkan berapa besar listrik yang mampu
dihasilkan apabila diterapkan diseluruh gerbang tol yang ada di Indonesia bukan
?
Dapat
disimpulkan bahwa pemanfaatan generator listrik tipe magnet permanen linear sebagai
alat konservasi energi pada alat pembatas kecepatan yang terdapat pada gerbang
jalan tol dapat menjadi salah satu alternatif solusi yang dapat dimanfaatkan
ditengah kelangkaan dan mahalnya sumber energi yang melanda Indonesia. Dengan
demikian, diharapkan seluruh rakyat Indonesia dapat menikmati energi yang murah
dan terjamin ketersediaannya.
Mari memanen listrik
dari gerbang jalan tol !
REFERENSI :
[1]
Kenneth A. Small, Kurt Van Dender. 2006. “Fuel Efficiency and Motor Vehicle
Travel: The Declining Rebound Effect”. Energy Journal, vol. 28, no. 1 (2007),
pp. 25-51.California, USA
[2]
H. Polinder, F. Gardner and B. Vriesema. 2000
”Linear PM generator for wave energy conversion in the AWS”, Proceeding
of ICEM 2000, pages 309-313, Espoo, Finland
[3]
Brian Hendrickson, Glenn Bergevin, Veryst Engineering, LLC.; ―Design and
Analysis of a Vehicle Energy Harvester with an Historical Perspective (DRAFT),
Proceedings of the ASME 2010 International Mechanical Engineering Congress
& Exposition IMECE2010‖; November 12-18, 2010, Vancouver, British Columbia,
Canada; Draft Publication: June 2010.
[4]
Vehicle Stopping Distance And Time, Computer Support Group and Our Online
Division, CSGNETWORK.COM., www.csgnetwork.com/stopdistinfo.html (July 15,
2010).
[5]
Average household lighting con-sumes 940kWh per year divided by 365 =
2.57kWh/day,
[6]
http://www.jasamarga.com/layanan-jalan-tol/jakarta-cikampek.html
diakses 29 Oktober 2013 pukul 13.50 WIB
SUMBER GAMBAR
:
[a]http://www.poskotanews.com/cms/wp-content/uploads/2012/10/gerbang-tol.jpg
diakses 29 oktober 2013 Pukul 13.00 WIB
[b]
http://dwikisetiyawan.files.wordpress.com/2009/09/polisi-tidur.jpg
diakses 29 oktober 2013 Pukul 13.00 WIB
[c]
Andrea Pirisi et al. 2012 “Novel Speed Bumps Design and Optimization for
Vehicles : Energy Recovery in Smart Cities” Energies 2012, 5, 4624-4642;
doi:10.3390/en5114624
[d]
http://www.jasamarga.com/layanan-jalan-tol/jakarta-cikampek.html
diakses 29 Oktober 2013 pukul 13.50 WIB
Comments
Post a Comment