Setelah obrolan singkat nasi uduk di pagi hari itu, saya
langsung balik ke kosan untuk mandi dan menyiapkan semuanya. Saya terlihat
sangat rapi hari itu (hahaha, terlihat :p) menggunakan Batik kebanggaan warna
ungu sepatu pantofel dan jeans..(untuk yang satu ini tidak bisa diganti, krn
saya selalu merasa cupu apabila menggunakan celana bahan apalgi yang
geleber-geleber). Saya telah menentukan strategi, pertama saya akan mencari
pembimbing salah satu dosen mesin yang saya kenal dekat, lalu ke Pak Anondho
(Manajer Kemahasiswaan FTUI).
Dengan langkah tegap bak Jendral Bintang Tujuh berseragam
Pak Lurah saya berjalan ke kampus, (tidak naek angkot, tidak naik taksi, motor,
mobil atau peswat Tomcat tapi Jalan kaki, iya jalan kaki) ditengah jalan saya
berpikir “siapa ya dosen mesin yang mau bersedia menjadi pembimbing kami?” hmmm
pikir saya. (tentu saja itu pikiran yang sangat singkat, karena dari kosan ke
kampus itu Cuma 3-5 menit bysikil) pilihan saya jatuh ke Pak Ario. Salah satu
dosen muda DTM FTUI yang pintar dan merupakan seseorang yang sangat peduli
tentang kemahasiswaan. 5 menit berselang, akhirnya saya sampai juga di kampus
tercinta kampus Perjuangan, Universitas Indonesia, saya langsung tancap gas ke
DTM FT UI. Ketika masuk ke ruang dosen saya melihat ruangan Pak Ario kosong. Karena
kosong saya lalu ke gajeb di sebelah DTM (Gajeb a.k.a Gazebo adalah suatu
bangunan berbentuk melingkar dengan atap kerucut dan tempat duduk melingkar
berbahan beton. Pada tiangnya terdapat banyak steker listrik untuk colokan laptop,
maklum gajebo adalah tempat kumpul dan ngenetnya anak-anak mesin. Dan di FT UI
Mesinlah paling banyak punya Gazebo, ampe ke Departemen tetangga. Hahaha)
disana saya berjumpa teman-teman mesin, sembari mengbrol ringan saya menunggu
pak ario.
Beberapa waktu berselang, saya kembali masuk ke DTM saya
melihat rungan pak Ario masih kosong, saya melongo ke dalam, tak sengaja
terlihat oleh pak Agus Pamitran (salah satu dosen muda mesin juga). Saya lalu
berpikir singkat, wah karena dua hari lagi harus dikumpul saya harus bisa cepat
mencari dosen pembimbing nih. Kebetulan saya kenal pak Agus. Untuk itu saya
lalu masuk ke ruangan beliau, memperkenalkan diri, mengutarakan maksud dan
tujuan, Pak Agus setuju, mendapat TTD hehehehe. Wah saya senang sekali beliau
bersedia menjadi pembimbing saya dan dika. Tanpa pikir panjang saya langsung
tancap gas ke Dekanat. Kebetulan Pak Anondho sedang berada di ruangannya, saya
masuk memperkenalkan diri, mengutarakan maksud dan tujuan, dan mendapat TTD. Hehehe.
Tapi belum ada cap fakultas, saya langsung ke ruangan di sebelahnya untuk
meminta cap FTUI. Sip dapet. Horeeee, perjalanan mengurus surat-surat Beres!. Tinggal
sekarang mengisi formulir pendaftaran, menjawab soal-soalnya dan membuat essay.
Sip Pasti Bisa ! (Bersambung…)
Comments
Post a Comment