INCRIDIBLE’S INDIA (part 2)



Setelah obrolan singkat nasi uduk di pagi hari itu, saya langsung balik ke kosan untuk mandi dan menyiapkan semuanya. Saya terlihat sangat rapi hari itu (hahaha, terlihat :p) menggunakan Batik kebanggaan warna ungu sepatu pantofel dan jeans..(untuk yang satu ini tidak bisa diganti, krn saya selalu merasa cupu apabila menggunakan celana bahan apalgi yang geleber-geleber). Saya telah menentukan strategi, pertama saya akan mencari pembimbing salah satu dosen mesin yang saya kenal dekat, lalu ke Pak Anondho (Manajer Kemahasiswaan FTUI).
Dengan langkah tegap bak Jendral Bintang Tujuh berseragam Pak Lurah saya berjalan ke kampus, (tidak naek angkot, tidak naik taksi, motor, mobil atau peswat Tomcat tapi Jalan kaki, iya jalan kaki) ditengah jalan saya berpikir “siapa ya dosen mesin yang mau bersedia menjadi pembimbing kami?” hmmm pikir saya. (tentu saja itu pikiran yang sangat singkat, karena dari kosan ke kampus itu Cuma 3-5 menit bysikil) pilihan saya jatuh ke Pak Ario. Salah satu dosen muda DTM FTUI yang pintar dan merupakan seseorang yang sangat peduli tentang kemahasiswaan. 5 menit berselang, akhirnya saya sampai juga di kampus tercinta kampus Perjuangan, Universitas Indonesia, saya langsung tancap gas ke DTM FT UI. Ketika masuk ke ruang dosen saya melihat ruangan Pak Ario kosong. Karena kosong saya lalu ke gajeb di sebelah DTM (Gajeb a.k.a Gazebo adalah suatu bangunan berbentuk melingkar dengan atap kerucut dan tempat duduk melingkar berbahan beton. Pada tiangnya terdapat banyak steker listrik untuk colokan laptop, maklum gajebo adalah tempat kumpul dan ngenetnya anak-anak mesin. Dan di FT UI Mesinlah paling banyak punya Gazebo, ampe ke Departemen tetangga. Hahaha) disana saya berjumpa teman-teman mesin, sembari mengbrol ringan saya menunggu pak ario.
Beberapa waktu berselang, saya kembali masuk ke DTM saya melihat rungan pak Ario masih kosong, saya melongo ke dalam, tak sengaja terlihat oleh pak Agus Pamitran (salah satu dosen muda mesin juga). Saya lalu berpikir singkat, wah karena dua hari lagi harus dikumpul saya harus bisa cepat mencari dosen pembimbing nih. Kebetulan saya kenal pak Agus. Untuk itu saya lalu masuk ke ruangan beliau, memperkenalkan diri, mengutarakan maksud dan tujuan, Pak Agus setuju, mendapat TTD hehehehe. Wah saya senang sekali beliau bersedia menjadi pembimbing saya dan dika. Tanpa pikir panjang saya langsung tancap gas ke Dekanat. Kebetulan Pak Anondho sedang berada di ruangannya, saya masuk memperkenalkan diri, mengutarakan maksud dan tujuan, dan mendapat TTD. Hehehe. Tapi belum ada cap fakultas, saya langsung ke ruangan di sebelahnya untuk meminta cap FTUI. Sip dapet. Horeeee, perjalanan mengurus surat-surat Beres!. Tinggal sekarang mengisi formulir pendaftaran, menjawab soal-soalnya dan membuat essay. Sip Pasti Bisa ! (Bersambung…)

Comments